Pelatihan Cetak Kloset
PENDAHULUAN
Program WSLIC-3/PAMSIMAS merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah). Merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dan masyarakat dengan dukungan Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan. Komponen kegiatan program PAMSIMAS terdiri dari 5 yaitu:
1. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan lokal
2. Peningkatan kesehatan Periaku Hidup Bersih dan Sehat dan layanan sanitasi
3. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum
4. Insentif desa/kelurahan dan kabupaten/kota
5. Dukungan pelaksanaan dan pengelolaan program
Dalam pengembangan sarana sanitasi khususnya jamban keluarga, di program PAMSIMAS mengadopsi pendekatan STBM (Community Led Total Sanitation), yang kini lebih dikenal dengan istilah SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT, yaitu suatu pendekatan partisipasi yang mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses pemicuan, sehingga masyarakat dapat berfikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buang air besar mereka yang masih ditempat terbuka dan disembarangan tempat dan prinsip pendekatan STBM adalah non subsidi. Dengan pendekatan ini di harapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi masalah sanitasi.
Melihat kondisi kabupaten Banjar di mana lokasi desa banyak yang berada di pinggiran sungai dan hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi seluruh pihak khususnya fasilitator bidang kesehatan agar dapat memicu masyarakat untuk merubah perilaku yang tidak menguntungkan kesehatan menjadi menguntungkan bagi kesehatan. Salah satu contoh adalah Desa Takuti memiliki luas 1442,4 ha/m3, jumlah penduduk: 498 KK dan 1754 jiwa. Wilayah RT V dengan jumlah 35 KK dan 132 jiwa hanya 7 KK yang memiliki jamban sehat dan 28 KK masih BABS di sungai dan di perkebunan sehingga wilayah ini menjadi sasaran untuk pemicuan melalui program STBM/CLTS serta di akhir program PAMSIMAS dilaksanakannya pelatihan cetak Kloset.
“Pelatihan mencetak kloset” ini merupakan Salah satu strategi dalam pemasaran sanitasi program PAMSIMAS dimana pelatihan ini dapat di rencanakan sebagai sebuah kegiatan pelatihan tingkat masyarakat menggunakan dana hibah desa. Artinya kegiatan pelatihan mencetak jamban dapat dimasukkan sebagai salah satu kegiatan dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
Kegiatan ini bertujuan untuk:
• Menghasilkan tenaga-tenaga yang terampil dalam membuat dan mencetak jamban/kloset sehingga terjamin persediaan jamban/kloset dalam jumlah yang mencukupi.
• Menumbuhkan sentral-sentral produksi jamban/kloset
• Memajukan perekonomian desa.
JAMBAN SEHAT/TOILET/KLOSET
A. Pengertian Jamban Sehat/Kloset
Jamban sehat/toilet/ (WC= Water closet/kloset) adalah perlengkapan rumah yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran, yaitu air seni dan tinja.
B. Sejarah
(Parit-parit di Mohenjodaro dan Kloset peradaban romawi kuno dianggap sebagai model Kloset pertama di dunia. Kemudian di London karena padatnya penduduk maka banyak orang yang tinggal dirumah susun. Oleh karena itu mereka buang air besar dan buang air kecil menggunakan pispot. Isi pispot kemudian dibuang ke parit atau karena repot harus naik turun tangga untuk membuang kotoran, mereka akhirnya membuang isi pispot lewat jendela. Lingkungan yang kotor tersebut menyebabkan mereka teserang wabah penyakit. Pada tahun 1731, di London Inggris dibuatlah undang-undang yang isinya “Barang siapa membuang tinja dari jendela harus membayar denda” namun udang-undang tersebut tetap tidak dapat mengubah kebiasaan mereka. Pada tahun 1596 Sir jhon Harington menemukan Kloset bilas. Kloset ini telah menggunakan bejana penampung tinja dan tangki air untuk menyiram, tapi jenis Kloset ini masih menimbulkan masalah bau tak sedap. Pada Tahun 1775, Alexander Cummings menemukan Kloset bilas tak berbau yang di sebut Valve Closet. Rahasianya adalah dengan menggunakan saluran pembuangan leher angsa atau mirip S. Bentuk ini membuat air menggenang di leher angsa tersebut dan menghalangi keluarnya bau kotoran. Kemudian tahun 1889, bostell membuat Kloset bilas yang di sebut Wash down (Kloset duduk)
C. Syarat membuat Jamban Sehat/WC
Dalam mengelola tempat pembuangan kotoran manusia yang baik perlu diperhatikan sebagai hal yang dapat mencemari lingkungan sekitar kita sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan, estetika lingkungan dan sebagainya.
1. Memiliki pijakan/lantai yang kuat
Lantai sebaiknya tertutup ubin, semen, beton atau bahan lain yang kuat bila di injak. Jangan sampai alas Kloset atau kakus jebol saat digunakan sehingga akan membuat masalah baru.
2. Lengkap dengan peralatan dan pelengkapan Kloset
Sediakan berbagai barang keperluan Kloset pada umumnya seperti sabun, ember atau tempat penampungan air kertas tisu dan air bersih.
3. Tertutup dan terlindung dangan baik
Buat WC sebisa mungkin tertutup dengan lubang ventilasi yang memadai tetapi untuk di intip orang dari luar. Selain itu perlu di sediakan kunci pintu tempat buang air besar agar aman dari tangan jahil. Lindungi Kloset dengan dari panas terik matahari dan rintik hujan.
4. Berada dilokasi / tempat yang baik
Bangun atau letakkan Kloset pada tempat yang tidak mengganggu pemandangan orang yang melintas di tempat tersebut. Pastikan tidak akan menimbulkan bau tidak sedap dan tempatnya tidak mudah menjadi sarang kuman penyakit yang merugikan kesehatan manusia.
PROSEDUR CETAK KLOSET
A. Persiapan BAHAN dan ALAT
1) Persiapan bahan
- Pasir halus 2 ember (Pasir yang diayak)
- Semen 1 ember
- Oli bekas
2)Persiapan Alat
- Kuas
- Cangkul/skop
- Kloset contoh (Lihat gambar. 1)
Gambar.1
B. Prosedur CETAK KLOSET
Tahap I Mencetak Cetakan Kloset
Proses tahap 1 ini adalah mencetak cetakan untuk permukaan kloset dan bagian leher angsa kloset/mangkok kloset.
a) Posisikan kloset contoh rata dengan permukaan tanah (lihat gambar.2)
Aduk semen dan pasir hingga rata (lihat gambar.3)
Aduk Semen, tanah dan air sampai rata dengan konsistensi yang di sesuaikan (Kepekatan yang cukup)
Gambar.2
Usahakan untuk memposisikan kloset contoh dengan permukaan kloset sejajar rata dengan permukaan tanah.
b) Gambar.3
c.) Olesi Kloset Contoh dengan Oli bekas (lihat gambar.4)
Gambar.4
d.) Mencetak Cetakan Kloset Atas (lihat gambar.5)
Gambar.5
Setelah permukaan terisi penuh, perhatikan pada injakan kloset agar lebih tebal, supaya tidak mudah patah atau retak waktu pemisahan antara kloset contoh dengan cetakan, rapikan pinggiran kloset contoh dari sisa-sisa semen agar mudah di buka. Tunggu dan keringkan (1-2 hari). Setelah kering lepaskan cetakan dari kloset contoh. Hasil cetakan terlihat seperti gambar.6 berikut ini:
Gambar.6
e.) Mencetak Cetakan Kloset Bagian Bawah (Mangkok kloset Untuk membuat leher Leher Angsa)
Gambar.7
Cetak mangkok kloset secara perlahan agar semen mudah menempel pada mangkok kloset sampai pada batas garis yang telah kita tentukan (lihat gambar 7) tunggu sampai agak kering. Setelah semen mulai mengering akan membentuk mangkok kloset seperti gambar.8, jangan lupa plester bagian dalam dengan semen agar hasil mangkok kloset lebih rapi dan halus.
Gambar.8
Gambar.9
b) Mencetak kloset Atas (gambar.10)
Semen yang telah di aduk merata dengan konsistensi kekentalan yang cukup agar mudah di bentuk dan di tempelkan ke cetakan kloset. lihat gambar.10 proses penempelan semen ke cetakan kloset. untuk membentuk kloset.
Gambar.10
Bentuk sesuai dengan cetakan dan rapikan pinggiran cetakan bebaskan dari sisa sisa semen. Tunggu sampai benar-benar semennya kering.
c) Melepaskan cetak kloset dari cetakan (gambar 11)
Gambar.11
Setelah kering (biasanya 1-2 hari tergantung dr cuaca)
Melepaskan kloset dari cetakan harus hati-hati dan dibuka perlahan agar tidak
pecah.
Gambar. 12 adalah kloset bagian atas yang telah jadi.
Gambar.12
Mencetak
kloset bagian mangkok kloset
Sama seperti proses diatas
sebelum mencetak mangkok cetakan harus di olesi dulu dengan oli bekas atau diberikan pelapis tipis dari plastik maupun koran bekas agar mudah memisahkan antara cetakan mangkok kloset dengan hasil cetak mangkok.
Perhatikan gambar.13 fasilitator bersama masyarakat membentuk mangkok kloset, gambar.14 terlihat batasan mangkok cetakan dengan kertas dan hasil mangkok yang telah di bentuk , setelah dibentuk dan kering dilepas terlihat hasilnya seperti gambar.15 berikut:
Gambar.13
Gambar.14
Gambar.15
Tahap III
Menyambung
Kloset atas dan Mangkok kloset
Sebelum di sambung antara
kloset atas dan mangkok kloset, rapikan dulu semua permukaan kloset dengan cara
di plester agar permukaan kloset terlihat halus. Sambung menggunakan semen antara kloset atas dan bawah lihat gambar 16 berikut ini. Gambar.16
Gambar. 17 memperlihatkan hasil cetak kloset, gambar 18 kloset yang telah jadi dengan tersambungnya mangkok kloset. Gambar 19. contoh kloset yangtelah jadi dan terpasang di salah satu rumah masyarakat.
Gambar.17
Gambar.18
Gambar.19 |
Kreatifitas dalam mendesain
kloset dapat di tingkatkan khususnya dari segi pewarnaan kloset.Warna dapat
dibuat dengan semenarik mungkin agar pengguna bangga dengan apa yang dibuat dan
dimilikinya sehingga dapat difungsikan semaksimal mungkin. Pelatihan cetak kloset ini
sebaiknya di terapkan di setiap desa yang persentasi BABSnya sangat kecil
tetapi mereka mau merubah perilakunya
Thanks To: Seluruh Trinner PAMSIMAS KAL-SEL, Ibu HASNIATY selaku DFC Kab. Banjar, Ibu ROHAYATI Selaku DMAC_PAMSIMAS KAB. BANJAR KALSEL Atas Pengalamannya serta seluruh Semua Teman-teman Fasilitator Kab. Banjar yang selalu semangat demi masyarakat. SUKSES YA....
nice blog udah ane follow tu jadi bisa ngikutin perkembangan ni blog
BalasHapussalam kenal
http://lightnotes4ever.blogspot.com
http:// lightnotes4ever.co.cc
Seep alfi salam kenal juga..smoga bermanfaat yah semua info yang diberikan. tq...
BalasHapus